top of page
Search
Writer's pictureYoses Riadi

PERBEDAAN KURIKULUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL



Kenapa perlu ada sekolah internasional? Padahal sebenarnya pelajaran sekolah nasional dan internasional mirip-mirip saja. Ambil contoh paling sederhana mata pelajaran matematika untuk kelas 7 dibandingkan dengan secondary 1. Pada dasarnya, kedua kurikulum sama-sama mengajarkan dasar-dasar dari aljabar. Namun pendekatan pengajaran yang dilakukan memiliki perbedaan yang drastis.


Pada umumnya, sekolah dengan kurikulum nasional seperti kurtilas / K-13 maupun KTSP, menitikberatkan pengajaran pada proses perhitungan yang bersifat teoritis. Soal-soal yang diberikan mengarah pada penyelesaian masalah seperti mencari nilai x dalam sebuah permasalahan dan penyelesaian aljabar seperti :

5x + 9 = 14 Penyelesaian

5x = 14 - 9

5x = 5

x = 1

Kemudian pada umumnya akan mulai masuk ke dalam soal cerita yang memerlukan analisis lebih dalam seperti :

Nilai ujian matematika dari Fira 15 lebihnya dari nilai matematika Fara, jika nilai ujian Fara adalah x maka tentukan jumlah nilai ujian mereka dalam x !

Penyelesaian:

Diketahui:

Nilai ujian Fara = x

Nilai ujian Fira = x + 15

Ditanya: Jumlah nilai ujian mereka ?

Jawab:

Jumlah nilai ujian = nilai ujian Fara + nilai ujian Fira

= x + (x + 15)

= x + x + 15

= 2x + 15

Jadi, jumlah nilai ujian mereka adalah 2x + 15


Sementara, kurikulum internasional seperti IGCSE, IB, ataupun GSCE lebih menekankan pada pemahaman mendasar akan interpretasi pola pikir permasalahan. Pada dasarnya, aljabar adalah sebuah alat untuk menemukan keseimbangan dalam sebuah pernyataan matematis. Dalam kurikulum internasional, dibandingkan hanya mencoba menyelesaikan permasalahan aljabar dengan mengubah tanda (+) menjadi (-) ataupun mengubah perhitungan perkalian menjadi pembagian, murid lebih diajarkan untuk memahami konsep invers dengan reverse engineering. Dengan memahami konsep invers, murid diajarkan untuk mengenal bahwa mengembalikan sebuah pertambahan diperlukan pengurangan, untuk mengembalikan sebuah perkalian membutuhkan pembagian, begitu pula sebaliknya dan urutannya Mengambil contoh soal yang sama seperti diatas, konsep pengerjaannya lebih menjadi seperti ini :

5x + 9 = 14 Solution :

in order to find x, the result of the equation must be substracted by 9 then divided by 5. Hence resulting in 1


Terkesan lebih berbelit, namun pembelajaran seperti demikian mengajarkan pola pemecahan masalah lebih dari sekedar penyelesaian soal. Pada akhirnya tentu perhitungan secara matematis seperti contoh pertama yang akan digunakan pada pengerjaan soal secara umum, namun pembelajaran konsep invers dan reverse engineering di awal akan membekali siswa dalam pemahaman secara mendasar akan pengertian aljabar. Penyelesaian masalah dengan cara demikian akan mendorong murid untuk berpikir kritis dalam mencari solusi.


Pendekatan pembelajaran seperti inilah yang membuat kurikulum nasional berbeda dengan internasional. Secara umum, kurikulum internasional lebih mengedepankan pemahaman akan konsep dasar suatu materi dibandingkan dengan pengerjaan contoh soal dalam jumlah banyak. Peran guru sekolah dan tutor khusus sekolah internasional menjadi penting untuk mengakomodasi murid-murid kurikulum internasional yang memiliki pola pikir yang unik.


4 views0 comments

Comentários


bottom of page